KIM
Cendekia News – Kelurahan Dandangan, melakukan kegiatan Fogging di salah satu
titik, yaitu di Jl. Dandangan Gg II. Fogging ini dilakukan, karena ada salah
satu warga lingkungan setempat yang terkena dampak DBD.
Tapi
himbaun juga, Fogging itu memiliki dampak positi dan negative. Pasalnya,
fogging hanya membunuh nyamuk dewasa sedangkan telur dan jentik nyamuk masih
tetap ada dan biasanya akan menetas seminggu
kemudian jika tidak dilanjutkan dengan kegiatan PSN (Pembersihan Sarang
Nyamuk).
Banyak
masyarakat yang percaya fogging menjadi cara ampuh membasmi nyamuk aedes
aegypti yang membawa virus dengue itu. Selain memang tidak begitu efektif,
fogging sendiri mengandung melathion pada asapnya, itu salah satu yang
berbahaya.
Berikut
enam dampak buruk akibat fogging yang dibeberkan oleh Kasi Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit Menular (P2PM :
1.
Banyaknya polutan (zat pencemar) dapat mencemari makanan, air minum, dan
lingkungan rumah setelah pelaksanaan fogging polutan tersebut dapat mengganggu
kesehatan secara langsung maupun tidak langsung.
2.
Jika tidak menjauh saat proses penyemprotan, dapat membahayakan pernafasan.
3.
Kandungan Malathion pada asap fogging dapat menyebabkan kelainan saluran cerna (gastrointetinal) dab bagi wanita hamil yang
terpapar malathion resiko kelainan gastrointetinal pada janin 2,5 kali lebih
besar.
4.
Paparan malathion juga mengakibatkan leukimia pada anak-anak, aplastik anemia,
gagal ginjal, dan defek pada bayi baru lahir, juga berperan pada kerusakan gen
dan kromosom, kerusakan paru, serta penurinan sistem kekebalan tubuh.
5.
Dalam sebuah penelitian juga menyimpulkan bahwa malathion mempunyai peran
terhadap 28 gangguan pada manusia, mulai dari gangguan sperma hingga hiperaktif
pada anak.
6.
Pelaksanaan fogging juga menjadi satu di antara penyumbang terjadinya global
warming.
Maka
dari itu, kami mengharapkan untuk warga sekitar, bisa lebih rajin melakukan PSN
(Pembersihan Sarang Nyamuk) dengan cara 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) di rumah maupun dilingkungan sekitar. Mencegah lebih
baik dari pada mengobati.
Mengapa demikian? Kalau kita mencegah, hanya
mengeluarkan biaya lebih sedikit, dari pada mengobati, yang membutuhkan biaya
lebih banyak, untuk pembelian obat, biaya Rumah Sakit (RS) maupun biaya yang
lain.